Skip to main content

Materi SD, SMP dan SMA

Pentingnya Pendidikan Bahasa Indonesia dalam Perguruan Tinggi

Pentingnya Pendidikan Bahasa Indonesia dalam Perguruan Tinggi Nama : Ulfi Astri Lifiya NIM : 231010505156 Dosen Pengantar : Styo Budi Utomo M.M,S.Pd.I Dosen Pengampun : Styo Budi Utomo M.M,S.Pd.I Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia merupakan salah satu identitas Bangsa Indonesia.Karena itu mata kuliah Bahasa Indonesia memiliki posisi yang penting dalam perkuliahan . Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan bangsa dan negara. Pentingnya peranan bahasa itu bersumber pada kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa resmi Negara. Hal ini mempunyai fungsi sebagai alat untuk menjalankan administrasi Negara , sebagai alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang, sosial budaya dan bahasanya , dan media untuk mengkomunikasikan kebudayaan nasional.  Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia di perkuliahan tentunya bukan hanya siswa yang lulus dalam ujian, melainkan mereka harus mampu berkomunikasi dengan m

Pentingnya Pendidikan Bahasa Indonesia dalam Perguruan Tinggi

Pentingnya Pendidikan Bahasa Indonesia dalam Perguruan Tinggi


Nama : Ulfi Astri Lifiya

NIM : 231010505156

Dosen Pengantar : Styo Budi Utomo M.M,S.Pd.I

Dosen Pengampun : Styo Budi Utomo M.M,S.Pd.I

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia merupakan salah satu identitas Bangsa Indonesia.Karena itu mata kuliah Bahasa Indonesia memiliki posisi yang penting dalam perkuliahan . Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan bangsa dan negara. Pentingnya peranan bahasa itu bersumber pada kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa resmi Negara. Hal ini mempunyai fungsi sebagai alat untuk menjalankan administrasi Negara , sebagai alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang, sosial budaya dan bahasanya , dan media untuk mengkomunikasikan kebudayaan nasional. 

Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia di perkuliahan tentunya bukan hanya siswa yang lulus dalam ujian, melainkan mereka harus mampu berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Mereka dibimbing dalam keterampilan berbahasa agar mampu memahami bahasa yang dapat menambah pengetahuan dan pengalaman. Selain itu, agar mahasiswa mampu berkomunikasi dengan baik dan benar.

Bahasa Indonesia penting untuk dipelajari di perguruan tinggi, dikarenakan di universitas setiap mahasiswa berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Kemudian, bahasa Indonesia sebagai panduan untuk penyusunan dan penggunaan tata bahasa yang baik dan benar dalam komunikasi ilmiah (skripsi, tesis, disertasi, dill), selain itu mempelajari bahasa Indonesia bagi mahasiswa di universitas sama seperti mempelajari mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA namun pembahasan di universitas lebih spesifik dan mendalam, dan sebagian besar siswa masih ingin mempelajari bahasa Indonesia karena mereka mampu bertata bahasa dengan baik dan benar. Alasan inilah yang membuat Dirjen Depdiknas RI memutuskan memasukan Bahasa Indonesia sebagai salah satu mata kuliah yang wajib diajarkan di seluruh perguruan tinggi dan seluruh jurusan.

Pendidikan bahasa Indonesia di perguruan tinggi memiliki peran penting dalam membangun kemampuan komunikasi dan pemahaman budaya bagi para mahasiswa. Berikut beberapa manfaat yang akan di dapat jika mempelajari bahasa Indonesia dalam perguruan tinggi :

1. Pemahaman Budaya Lokal
Pendidikan bahasa Indonesia membantu mahasiswa memahami budaya dan konteks sosial Indonesia. Ini penting untuk memahami sejarah, nilai-nilai, dan norma-norma yang membentuk masyarakat Indonesia.

2. Kemampuan Berkomunikasi
Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi utama di Indonesia. Mahasiswa perlu menguasai bahasa ini agar dapat berkomunikasi secara efektif dalam konteks akademik dan profesional.

3. Penguatan Identitas Nasional

Pendidikan bahasa Indonesia membantu memperkuat identitas nasional, menjaga keberagaman bahasa, dan mendorong kesatuan dalam perbedaan.

4. Akses Ke Sumber Data
Banyak sumber daya akademik, seperti jurnal, buku, dan sumber informasi, tersedia dalam bahasa Indonesia. Mahasiswa perlu mampu membaca dan memahami sumber-sumber ini.

5. Kemampuan Menulis dan Berbicara

Pendidikan bahasa Indonesia membantu mahasiswa mengembangkan kemampuan menulis dan berbicara yang baik, keterampilan penting dalam dunia kerja dan penelitian.

6. Peningkatan Mobilitas Profesional

Penguasaan bahasa Indonesia meningkatkan peluang mahasiswa dalam karier di Indonesia, khususnya dalam pekerjaan yang melibatkan layanan masyarakat.

7. Pegembangan Literasi

Literasi bahasa Indonesia membantu mahasiswa menjadi pembaca yang kritis dan pemikir yang analitis, keterampilan penting dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan bahasa Indonesia di perguruan tinggi tidak hanya tentang belajar bahasa itu sendiri, tetapi juga tentang memahami dan memanfaatkan bahasa sebagai alat penting dalam mengembangkan diri dan berkontribusi pada masyarakat.


Daftar Pustaka :

Purnamasari, A., Amin, M., Lingga, LJ, & Ridho, A. (2023). Krisis Penggunaan Bahasa Indonesia di Generasi Milenial. ANTHOR: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2(1), 14–18.

Puspitasari, A. (2017). Menumbuhkan Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar Dalam Pendidikan Dan Pengajaran. Tamaddun, 16(2), 81–87.h

Rahayu, Mnto. 2007. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Jakarta: PT Grasindo

Comments

Popular posts from this blog

FAKTOR - FAKTOR DALAM PENYAJIAN / PENGEMASAN

 FAKTOR - FAKTOR DALAM PENYAJIAN / PENGEMASAN Sanitasi dan Higienis Prinsip - prinsip Higienis, yaitu: Setiap jenis makanan ditempatkan dalam wadah terpisah dan diusahakan dalam keadaan tertutup pada saat penyajian agar antar jenis makanan tidak tercampur dan terkontaminasi oleh bakteri dan kuman. Makanan yang mengandung kadar air tinggi ( kuah ) baru dicampur saat menjelang dihidangkan untuk mencegah makanan cepat rusak. Contohnya Bakso, Soto, dll. Beberapa makanan hidangan nikmat disajikan masih dalam keadaan panas. Contoh Sup, Bakso, Soto, dll. Peralatan yang digunakan seperti dus, piring, gelas, mangkuk harus bersih dan dalam kondisi baik. Bersih artinya sudah di cuci dengan cara yang higienis. Hindari kontak langsung dengan tangan agar tercegah dari kontaminasi bakteri. Cita Rasa      Konsumen memilih suatu makanan karena cita rasanya. Seperti sensasi rasa, bau dan tekstur. Warna dan Tekstur      Warna dan Tekstur makanan yang disajikan dengan bentuk menarik dan serasi menjadi day

Pengemasan Makanan | Pengertian, Tujuan, dan Jenis Kemasan

 Penyajian & Pengemasan Pengertian      Pengemasan makanan adalah cara untuk menyuguhkan makanan kepada orang untuk diperjual belikan, yang telah ditata berdasarkan komposisi warna, tekstur / bentuk, rasa, aroma dan alat / kemasan sajian makanan. Tujuan Pengemasan Makanan Melindungi isi / makanan dari benturan, cuaca dan Mikro-Organisme dengan pemilihan material untuk kemasan yang tepat. Menjadi daya tarik dan pembeda dari berbagai jenis dan merek makanan Informasi mengenai makanan tersebut. Yaitu nama, merek, berat, kandungan nutrisi, Dll. Jenis - jenis Kemasan Secara umum kemasan digolongkan menjadi 3, yaitu : Kemasan Primer      Kemasan Primer adalah kemasan yang berhubungan / kontak langsung dengan produk makanan. Contohnya kantong plastik, gelas plastik, dll. Kemasan Sekunder      Kemasan Sekunder adalah kemasan kedua yang berisi sejumlah kemasan primer. Contohnya kemasan karton untuk produk kornet, dll. Kemasan Tersier      Kemasan Tersier adalah kemasan yang diperuntukkan se

Kebahasaan Cerita Sejarah | Ciri-ciri & Nilai

 Kebahasaan Dalam Cerita Sejarah & Nilai - Nilai yang Terkandung di Dalamnya Kebahasan Teks Cerita Sejarah Menggunakan kalimat bermakna lampau. Menggunakan banyak kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis, temporal), seperti sejak saat itu, setelah itu, mula-mula, dan kemudian. Menggunakan banyak kata kerja yang menggambarkan suatu tindakan (kata kerja material). Menggunakan banyak kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung sebagi cara menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang. Misalnya, mengatakan bahwa, menceritakan tentang, menurut, mengungkapkan, menanyakan, menyatakan, dan menuturkan. Menggunakan banyak kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh (kata kerja mental), misalnya, merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan, dan menganggap. Menggunakan banayak dialog. Hal ini ditunjukkan oleh tanda petik ganda ("....") dan kata kerja yang menunjukkan tuturan langsung. Menggunakan kata-kata sifat (descri