Skip to main content

Materi SD, SMP dan SMA

Pentingnya Pendidikan Bahasa Indonesia dalam Perguruan Tinggi

Pentingnya Pendidikan Bahasa Indonesia dalam Perguruan Tinggi Nama : Ulfi Astri Lifiya NIM : 231010505156 Dosen Pengantar : Styo Budi Utomo M.M,S.Pd.I Dosen Pengampun : Styo Budi Utomo M.M,S.Pd.I Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia merupakan salah satu identitas Bangsa Indonesia.Karena itu mata kuliah Bahasa Indonesia memiliki posisi yang penting dalam perkuliahan . Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan bangsa dan negara. Pentingnya peranan bahasa itu bersumber pada kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa resmi Negara. Hal ini mempunyai fungsi sebagai alat untuk menjalankan administrasi Negara , sebagai alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang, sosial budaya dan bahasanya , dan media untuk mengkomunikasikan kebudayaan nasional.  Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia di perkuliahan tentunya bukan hanya siswa yang lulus dalam ujian, melainkan mereka harus mampu berkomunikasi dengan m

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA | Pengertian, Hakikat, Kedudukan, dan Nilai

 Ideologi Terbuka Pancasila

Pengertian

    Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka memiliki makna bahwa Pancasila memiliki nilai-nilai yang tetap dan tidak berubah, yang diwujudkan dalam nilai instrumental dan nilai praksis yang di sesuaikan dengan perkembangan masyarakat, berbangsa, bernegara dan tidak menyimpang dari nilai-nilai dasar Pancasila.

Hakikat Ideologi Terbuka

    Idea berarti gagasan, konsep, pengertian dan dasar ( ilmu tentang pengertian dasar ). Dan Logos berarti ilmu.

Kedudukan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

    Sebagai dasar negara dan pandangan hidup suatu bangsa telah melalui berbagai pengalaman sejarah.

Ideologi Pancasila

Mengandung nilai dasar 5, yaitu :

  1. Nilai ketuhanan
  2. Nilai kemanusiaan
  3. Nilai persatuan
  4. Nilai kerakyatan
  5. Nilai keadilan

Larangan Marxisme : 

  1. Leneisme
  2. Komonisme

Nilai instrumental penjabaran dari nilai dasar ideologi, yaitu :

  1. Pancasila
  2. UUD 45
  3. Tap MPRR
  4. UU
  5. PERPU
  6. PP
  7. KEPRUS

Nilai praksis

    Merupakan pengalaman nyata dalam kehidupan setiap hari di masyarakat.

Ada 3 dimensi, yaitu : 

  1. Dimensi idealisme : Dengan ini pancasila menunjukkan bahwa pancasila bersifat sistimatis, rasional dan menyeluruh. Bersumber pada filsafat pancasila. Contoh :  Pancasila mampu memberikan harapan, optimis, motivasi dan berupaya mewujudkan cita-citanya.
  2. Dimensi Normatik : Pancasila terkandung dalam UUD 45 merupakan tertip hukum tertinggi, strart hunda mental skor yaitu langkah-langkahnya bersifat operasional memiliki norma / kaidah / aturan hukum yang jelas.
  3. Dimensi realitas : Bahwa pancasila merupakan ideologi yang mampu mencerminkan realitas kehidupan yang berkembang dalam masyarakat sesuai dengan kehidupan nyata dalam kehidupan sehari-hari maupun penyelenggaraan negara.                                

    Itulah beberapa penjelasan mengenai pancasila sebagai ideologi terbuka baik dari segi pengertian, hakikat, kedudukan, dan nilai-nilainya. Semoga artiketl di atas bisa bermanfaat bagia kalian para pembaca.

Comments

Popular posts from this blog

FAKTOR - FAKTOR DALAM PENYAJIAN / PENGEMASAN

 FAKTOR - FAKTOR DALAM PENYAJIAN / PENGEMASAN Sanitasi dan Higienis Prinsip - prinsip Higienis, yaitu: Setiap jenis makanan ditempatkan dalam wadah terpisah dan diusahakan dalam keadaan tertutup pada saat penyajian agar antar jenis makanan tidak tercampur dan terkontaminasi oleh bakteri dan kuman. Makanan yang mengandung kadar air tinggi ( kuah ) baru dicampur saat menjelang dihidangkan untuk mencegah makanan cepat rusak. Contohnya Bakso, Soto, dll. Beberapa makanan hidangan nikmat disajikan masih dalam keadaan panas. Contoh Sup, Bakso, Soto, dll. Peralatan yang digunakan seperti dus, piring, gelas, mangkuk harus bersih dan dalam kondisi baik. Bersih artinya sudah di cuci dengan cara yang higienis. Hindari kontak langsung dengan tangan agar tercegah dari kontaminasi bakteri. Cita Rasa      Konsumen memilih suatu makanan karena cita rasanya. Seperti sensasi rasa, bau dan tekstur. Warna dan Tekstur      Warna dan Tekstur makanan yang disajikan dengan bentuk menarik dan serasi menjadi day

Pengemasan Makanan | Pengertian, Tujuan, dan Jenis Kemasan

 Penyajian & Pengemasan Pengertian      Pengemasan makanan adalah cara untuk menyuguhkan makanan kepada orang untuk diperjual belikan, yang telah ditata berdasarkan komposisi warna, tekstur / bentuk, rasa, aroma dan alat / kemasan sajian makanan. Tujuan Pengemasan Makanan Melindungi isi / makanan dari benturan, cuaca dan Mikro-Organisme dengan pemilihan material untuk kemasan yang tepat. Menjadi daya tarik dan pembeda dari berbagai jenis dan merek makanan Informasi mengenai makanan tersebut. Yaitu nama, merek, berat, kandungan nutrisi, Dll. Jenis - jenis Kemasan Secara umum kemasan digolongkan menjadi 3, yaitu : Kemasan Primer      Kemasan Primer adalah kemasan yang berhubungan / kontak langsung dengan produk makanan. Contohnya kantong plastik, gelas plastik, dll. Kemasan Sekunder      Kemasan Sekunder adalah kemasan kedua yang berisi sejumlah kemasan primer. Contohnya kemasan karton untuk produk kornet, dll. Kemasan Tersier      Kemasan Tersier adalah kemasan yang diperuntukkan se

Kebahasaan Cerita Sejarah | Ciri-ciri & Nilai

 Kebahasaan Dalam Cerita Sejarah & Nilai - Nilai yang Terkandung di Dalamnya Kebahasan Teks Cerita Sejarah Menggunakan kalimat bermakna lampau. Menggunakan banyak kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis, temporal), seperti sejak saat itu, setelah itu, mula-mula, dan kemudian. Menggunakan banyak kata kerja yang menggambarkan suatu tindakan (kata kerja material). Menggunakan banyak kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung sebagi cara menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang. Misalnya, mengatakan bahwa, menceritakan tentang, menurut, mengungkapkan, menanyakan, menyatakan, dan menuturkan. Menggunakan banyak kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh (kata kerja mental), misalnya, merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan, dan menganggap. Menggunakan banayak dialog. Hal ini ditunjukkan oleh tanda petik ganda ("....") dan kata kerja yang menunjukkan tuturan langsung. Menggunakan kata-kata sifat (descri