Skip to main content

Materi SD, SMP dan SMA

Pentingnya Pendidikan Bahasa Indonesia dalam Perguruan Tinggi

Pentingnya Pendidikan Bahasa Indonesia dalam Perguruan Tinggi Nama : Ulfi Astri Lifiya NIM : 231010505156 Dosen Pengantar : Styo Budi Utomo M.M,S.Pd.I Dosen Pengampun : Styo Budi Utomo M.M,S.Pd.I Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia merupakan salah satu identitas Bangsa Indonesia.Karena itu mata kuliah Bahasa Indonesia memiliki posisi yang penting dalam perkuliahan . Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan bangsa dan negara. Pentingnya peranan bahasa itu bersumber pada kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa resmi Negara. Hal ini mempunyai fungsi sebagai alat untuk menjalankan administrasi Negara , sebagai alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang, sosial budaya dan bahasanya , dan media untuk mengkomunikasikan kebudayaan nasional.  Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia di perkuliahan tentunya bukan hanya siswa yang lulus dalam ujian, melainkan mereka harus mampu berkomunikasi dengan m

Kebahasaan Cerita Sejarah | Ciri-ciri & Nilai

 Kebahasaan Dalam Cerita Sejarah & Nilai - Nilai yang Terkandung di Dalamnya

Kebahasan Teks Cerita Sejarah

  1. Menggunakan kalimat bermakna lampau.
  2. Menggunakan banyak kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis, temporal), seperti sejak saat itu, setelah itu, mula-mula, dan kemudian.
  3. Menggunakan banyak kata kerja yang menggambarkan suatu tindakan (kata kerja material).
  4. Menggunakan banyak kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung sebagi cara menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang. Misalnya, mengatakan bahwa, menceritakan tentang, menurut, mengungkapkan, menanyakan, menyatakan, dan menuturkan.
  5. Menggunakan banyak kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh (kata kerja mental), misalnya, merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan, dan menganggap.
  6. Menggunakan banayak dialog. Hal ini ditunjukkan oleh tanda petik ganda ("....") dan kata kerja yang menunjukkan tuturan langsung.
  7. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana.

Ciri - Ciri Novel Sejarah

  1. Disajikan sesuai dengan urutan kronologis, peristiwa dan kejadian di dalam cerita.
  2. Berbentuk teks cerita ulang atau recount.
  3. Memiliki struktur teks, yaitu orientasi, urutan peristiwa, dan reorientasi.
  4. Menggunakan konjungsi temporal.
  5. Isinya merupakan fakta.

Nilai - Nilai dalam Teks Sejarah

        Nilai-nilai yang ada dalam jenis teks sejarah dikemas secara implisit dalam alur, latar, tokoh, maupun tema. Dimana, nilai dalam teks cerita sejarah ini bisa bersifat edukatif, menambah pengetahuan, memberikan hiburan dengan memberikan karakter mendalam dan digambarkan secara puitis. Untuk mengetahui nilai-nilai teks cerita sejarah maka diperlukan pemahaman akan setiap nilai-nilai yang akan disajikan oleh penulis dalam teks cerita sejarah. Selain itu, pembaca juga harus mampu mengaitkannya dengan kehidupan nyata agar nilai-nilai dalam teks cerita sejarah tidak berada pada kategori yang berbeda dan mengakibatkan kesalahpahaman. Berikut ini merupakan nilai-nilai kehidupan dalam teks cerita sejarah yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Nilai Moral

    Nilai moral adalah nilai yang berhubungan dengan perangai, budi pekerti, atau tingkah laku manusia terhadap sesamanya. Biasanya nilai ini dapat diketahui melalui deskripsi tokoh, hubungan antar tokoh, dialog, dan lain-lain.

Nilai Sosial

    Nilai sosial adalah nilai yang berhubungan dengan masalah sosial dan hubungan manusia dengan masyarakat (interaksi sosial antar manusia). Biasanya nilai ini dapat diketahui dengan penggambaran hubungan antar tokoh.

Nilai Regius

    Nilai regilius adalah nilai yang berhubungan dengan kepercayaan atau ajaran agama tertentu. Biasanya nilai ini dapat diketahui dengan simbol agama tertentu, kutipan atau dalil dari suatu kita suci, dan penggambaran nilai-nilai kehidupan yang dilandasi ajaran agama yang bersifat universal.

Nilai Budaya

    Nilai budaya adalah nilai yang berhubungan dengan adat istiadat, kedudayaan, serta kebiasaan suatu masyarakat. Biasanya nilai ini dapat diketahui dengan penggambaran adat istiadat, bahasa dan gaya bicara tokoh yang mencerminkan bahasa tertentu, dan kebiasaan yang berlaku di tempat para tokoh.

Nilai Pendidikan/Edukatif

    Nilai pendidikan/edukatif adalah nilai yang berhubungan dengan pengubahan tingkah laku dari baik ke buruk (pengajaran) atau bisa juga berhubungan dengan suatu hal yang mempunyai latar belakang pendidikan/pengajaran.

Nilai Ekonomi

    Nilai ekonomi adalah nilai yang berhubungan dengan status atau kondisi ekonomi, perdagangan, atau permasalahan ekonomi dalam masyarakat.

    Itulah penjenjelasan mengenai kebahasaan, ciri-ciri dan nilai-nilai yang terkandung dalam teks cerita sejarah. Semoga artikel di atas bisa bermanfaat bagi kalian semua.

Comments

Popular posts from this blog

FAKTOR - FAKTOR DALAM PENYAJIAN / PENGEMASAN

 FAKTOR - FAKTOR DALAM PENYAJIAN / PENGEMASAN Sanitasi dan Higienis Prinsip - prinsip Higienis, yaitu: Setiap jenis makanan ditempatkan dalam wadah terpisah dan diusahakan dalam keadaan tertutup pada saat penyajian agar antar jenis makanan tidak tercampur dan terkontaminasi oleh bakteri dan kuman. Makanan yang mengandung kadar air tinggi ( kuah ) baru dicampur saat menjelang dihidangkan untuk mencegah makanan cepat rusak. Contohnya Bakso, Soto, dll. Beberapa makanan hidangan nikmat disajikan masih dalam keadaan panas. Contoh Sup, Bakso, Soto, dll. Peralatan yang digunakan seperti dus, piring, gelas, mangkuk harus bersih dan dalam kondisi baik. Bersih artinya sudah di cuci dengan cara yang higienis. Hindari kontak langsung dengan tangan agar tercegah dari kontaminasi bakteri. Cita Rasa      Konsumen memilih suatu makanan karena cita rasanya. Seperti sensasi rasa, bau dan tekstur. Warna dan Tekstur      Warna dan Tekstur makanan yang disajikan dengan bentuk menarik dan serasi menjadi day

Pengemasan Makanan | Pengertian, Tujuan, dan Jenis Kemasan

 Penyajian & Pengemasan Pengertian      Pengemasan makanan adalah cara untuk menyuguhkan makanan kepada orang untuk diperjual belikan, yang telah ditata berdasarkan komposisi warna, tekstur / bentuk, rasa, aroma dan alat / kemasan sajian makanan. Tujuan Pengemasan Makanan Melindungi isi / makanan dari benturan, cuaca dan Mikro-Organisme dengan pemilihan material untuk kemasan yang tepat. Menjadi daya tarik dan pembeda dari berbagai jenis dan merek makanan Informasi mengenai makanan tersebut. Yaitu nama, merek, berat, kandungan nutrisi, Dll. Jenis - jenis Kemasan Secara umum kemasan digolongkan menjadi 3, yaitu : Kemasan Primer      Kemasan Primer adalah kemasan yang berhubungan / kontak langsung dengan produk makanan. Contohnya kantong plastik, gelas plastik, dll. Kemasan Sekunder      Kemasan Sekunder adalah kemasan kedua yang berisi sejumlah kemasan primer. Contohnya kemasan karton untuk produk kornet, dll. Kemasan Tersier      Kemasan Tersier adalah kemasan yang diperuntukkan se